A.
PENGERTIAN MP3
MP3 merupakan singkatan dari MPEG-1 Audio
Layer 3, sedang MPEG sendiri singkatan dari Moving Pictures Experts Group. MP3
merupakan file Audio yang terkompessi, file ini berisi digit kode data Audio
dalam algoritma tertentu, jadi sebenarnya pada saat file MP3 diputar, dan
mengeluarkan signal Audio dalam bit rate tertentu, data-lah yang sebenarnya
dibaca processor kemudian diterjemahkan ke kanal card/ modul Audio digital,
pada bit rate tertentu.
B.
LATAR BELAKANG MP3
MP3 dikembangkan oleh Karlheinz
Brandenburg dari Universitas Fraunhover, Jerman dan berbasis format MPEG. MP3
mengalami kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3 tersedia di
internet dan popularitasnya semakin terdongkrak karena kualitasnya dan
kapasitas yang menjadi relative sangat kecil.
Pada tahun 2001, MP3 Pro generasi
berikutnya diperkenalkan dan menawarkan kualitas suara dan kompresi yang sudah
ditingkatkan, namun karena tidak ada decoder MP3 Pro gratisan, format yang
sebenarnya luar biasa ini belum dapat menggantikan standar MP3.
C.
KOMPRESI MP3
Untuk mengurangi ukuran file, MP3
menggunakan algoritma audio lossy compression. Sehingga ukuran file
memungkinkan menjadi lebih kecil, tetapi setelah dikompres tidak bias
mendapatkan kembali kualitas penuh. MP3 memakai pengodean Pulse Code Modulation
(PCM). MP3 mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model
psychoacoustic untuk menghilangkan komponen- komponen suara yang tidak terdengar
oleh manusia. Kompresi MP3 dapat dilakukan dengan bit- rate yang beragam.
Standar yang baik untuk kualitas Audio dan ukuran file adalah 128 Kbps, untuk
mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192 Kbps.
Kualitas CD dan MP3 sulit dibedakan pada bit-rate 192 Kbps. File MP3 ini paling
familiar pada masyarakat khususnya pengguna PC dan Perangkat Mobile (Ponsel/
Handphone), karena ukurannya yang kecil dengan kualitas suara yang hampir sama
dengan CD Audio (Track File) dan flexible dalam multi sharing.
Teknik Kompresi MP3:
1.
Model
Psikoakustik
Model psikoakustik adalah model yang
menggambarkan karakteristik pendengaran manusia. Salah satu karakteristik
pendengaran manusia adalah memiliki batas frekuensi 20 Hz s/d 20kHz, dimana
suara yang memiliki frekuensi yang berada di bawah ambang batas ini tidak dapat
didengar oleh manusia, sehingga suara seperti itu tidak perlu dikodekan.
2.
Auditory Masking
Manusia tidak mampu mendengarkan suara
pada frekuensi tertentu dengan amplitude tetentu jika pada frekuensi di
dekatnya terdapat suara dengan amplitude yang jauh lebih tinggi.
3.
Critical band
Critical band merupakan daerah frekuensi
tertentu dimana pendengaran manusia lebih peka pada frekuensi-frekuensi rendah,
sehingga alokasi bit dan alokasi sub-band pada filter critical band lebih
banyak dibandingkan frekuensi lebih tinggi.
4.
Joint Stereo
Terkadang dual channel stereo
mengirimkan informasi yang sama. Dengan menggunakan joint stereo, informasi
yang sama ini cukup ditempatkan dalam salah satu channel saja dan ditambah
dengan informasi tertentu. Dengan teknik ini bit-rate dapat diperkecil.
D.
KUALITAS MP3
Kualitas suara MP3 akan berbanding
dengan ukuran penyimpannya. Kualitas yang banyak digunakan untuk merekam musik
adalah standar CD-ROM (44,2 KHz, 16 bit, stereo), sementara kualitas terendah
adalah kualitas seperti telepon (5 KHz, 8 bit, mono). Kualitas suara MP3 Audio
ditentukan oleh bit-rate dan frekuensi Audionya. Sedangkan harmonisasi nadanya
ditentukan oleh kemampuan MCU/ CPU/ Processor dan Chip Audio-nya dalam
memproses kode bit-rate Audio dan frekuensi-nya.
E.
KEKURANGAN MP3
Format MP3 sebenarnya tidak gratis
sehingga masalah lisensi sering kali membuat orang untuk mencari format audio
alternative lainnya. Selain itu, bit-rate yang mampu dihasilkan MP3 juga
terbatas dan sering kali terdapat noise yang cukup mengganggu.
F.
BATASAN/ LIMIT MP3
· Bit-rate terbatas,
maksimum 320 kbps (beberapa encoder dapat menghasilkan bit-rate yang lebih
tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk MP3- MP3 tersebut memiliki
bit-rate tinggi)
· Resolusi waktu
yang digunakan MP3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal- sinyal suara yang
sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
·
Resolusi
frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi efisiensi
coding
·
Tidak ada scale
factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz
·
Mode joint
stereo dilakukan pada basis per frame
· Delay bagi
encoder/ decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless
playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME
dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada MP3 player
untuk mengatasi hal itu.
G.
PERBEDAAN
Ø MP3 memiliki kompresi yang baik sehingga ukuran
berkas bias memungkinkan menjadi lebih kecil.
Ø AMR berukuran sangat kecil, file ini dihasilkan dari
sebuah encoder yang menyesuaikan dengan kemampuan processing dan streaming
MCU/CPU.
Ø WAV tidak terkompresi dan berukuran besar, file ini
berbasis track Audio
Ø CDA menampung bit data berukuran kecil
Ø AAC terkompresi sangat kecil tapi mempertahankan
kualitas
H.
CONTOH
MP3
File Name : Someone Love You – Adele
Size :
6.7 MB
Bitrate :
192 kbps
Sample Rate : 48.000 kHz
Format :
MP3
Channels :
Joint stereo
Duration :
4:45
MP3 to AMR
Size :
279 KB [6.7 MB >> 279 KB]
Bitrate :
7.40 kbps
Sample Rate : -
Format :
AMR
Channels :
-
Duration :
0:00
Sample Size : -
MP3 to WAV
Size :
49.2 MB [6.7 MB >> 49.2 MB]
Bitrate :
1411 kbps
Sample Rate : 44.100 kHz
Format :
WAV
Channels :
Stereo
Duration :
4:45
Sample Size : 16 bit
MP3 to WMA
Size :
6.7 MB [6.7 MB >> 6.7 MB]
Bitrate :
192 kbps
Sample Rate : 44.100 kHz
Format :
WMA
Channels :
Stereo
Duration :
0:00
Sample Size : -
MP3 to OGG
Size :
4.98 MB [6.7 MB >> 4.98 MB]
Bitrate :
160 kbps
Sample Rate : 44.100 kHz
Format :
OGG
Channels :
Stereo
Duration :
4:45
Sample Size : -
MP3 to MPC
Size :
5.5 MB [6.7 MB >> 5.5 MB]
Bitrate :
157 kbps
Sample Rate : 44.100 kHz
Format :
MPC
Channels :
-
Duration :
4:45
Sample Size : -
MP3 to AAC
Size :
4.07 MB [6.7 MB >> 4.07 MB]
Bitrate :
114 kbps
Sample Rate : 44.100 kHz
Format :
AAC
Channels :
Stereo
Duration :
4:45
0 komentar:
Posting Komentar