1. Hubungan etika,
filsafat dan ilmu pengtahuan
Dari
gambar diatas bisa dilihat bahwa etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat
sendiri merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang
betugas meneliti dan menentukan semua fakta kongkrit hingga yang paling
mendasar. Ciri khas filsafat adalah upaya dalam menjelaskan pertanyaan selalu
menimbulkan pertanyaan yang baru.
Abdul
kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai berikut:
·
Kegiatan intelektual
Bahwa
filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau pemukiran .
·
Mancari makna yang hakiki
Filsafat
memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian makna yang
hakiki.
·
Segala fakta dan gejala
Bahwa
objik dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang terjadi secara nyata.
·
Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis
Filsafat
memrlukan suatu metode dalam kegiatannya serta membutukan prosedur-prosedur
yang sistematis.
·
Untuk kebahagian manusia
Tujuan
akhir filsafat sebagai ilmu adalah untuk kebahagian manusia.
Etika
merupakan bagian filsafat, yaitu filsafat moral. Beberapa alasan yang dapat
dikemukakan untuk itu antara lain adalah bahwa etika merupakan ilmu yang
mempelajari perbuatan yang baik dan buruk, benar atau salah berdasarkan kodrat
manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya. Sebagai sebuah ilmu, etika juga
berkembang menjadi study tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan
untuk berbuat, yang mendasari hubungan antara sesama manusia. Disamping itu,
etika juga merupakan study tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan
terciptanya kebebasan kehendak karena kesadaran, bukan paksaan. Adapun alasan
yang terahir mengungkapakan bahwa etika adalah study tentang nilai-nilai
manusiawi yang berupaya menunjukkan nilai-nilai hidup yang baik dan benar
menurut manusia.
Dalam
konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan
pemisahan antara etika dan moral. Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan
moral adalah objek ilmu pengetahuan tersebut. Dan sebagai ilmu pengetahuan,
etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan sempurna, kebahagiaan
yang memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia sampai akhirat
melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis.
2. Dalam
sistematika etika seperti yang dikutip Sony Keraf, etika profesi termasuk dalam
etika khusus
Norma
khusus merupakan aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan dalam
lingkup yang lebih sempit. Misalnya menyangkut aturan menjenguk pasien di
sebuah rumah sakit, aturan bermain dalam olahraga dan sebagainya.
Adapun
etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam kehidupan
khusus. Penerapan dalam bidang khusus tersebut misalnya bagaimana seseorang
bertindak dalam bidang kehidupan tertentu yang dilatarbelakangi oleh kondisi
yang memungkinkan bagi manusia untuk bertindak secara etis. Hal itu dapat
dilihat pada etika untuk melakukan kegiatan olah raga, etika untuk melakukan
kegiatan pemasaran sebuah produk, dan lain sebagainya.
3. Perbedaan
pandangan Walter Maner, Deborah Johnson dan James Moor dalam mendefinisikan
“etika komputer”
·
Walter Maner
Ketika
memutuskan untuk mengunakan istilah ”etika komputer” pada pertengah tahun
1970-an, Walter Maner menggambarkan bidang tersebut sebagai bidang ilmu yang
menguji ”permasalahan etis yang menjengkelkan, yang diciptakan oleh teknologi
komputer”. Mener berpendapat bahwa beberapa permasalahan etis sebelumnya sudah
ada, diperburuk oleh munculnya komputer yang menimbulkan permasalahan baru
sebagai akibat penerapan teknologi informasi.
·
Deborah Jonhson (1985)
Dalam
bukunya computer ethics, menggambarkan bidang ini sebagai satu studi tentang
cara yang ditempuh oleh komputer memiliki standar moral baru, yang memaksa kita
sebagai penggunanya untuk menerapkan norma-norma baru pula di dalam dunia yang
” belum dipetakan”. Jonhson merekomendasikan etika terapan dengan pendekatan
konsep dan prosedur penggunaan dari utilitarianisme dan kantianisme. Namun,
berbeda dengan Maner, ia tidak percaya bahwa komputer menciptakan permsalahan
moral baru secara keseluruhan. Baginya, komputer memberi sebuah ” new twist” ke
isu-isu etis sebelumnya yang telah ada.
·
James Moor
Mendefinisikan
etika di dalam artikelnya ”what is computer ethics” yang ditulis pada tahun
1985. dalam artikel tersebut, Moor mengartikan etika komputer sebagai bidang
ilmu yang tidak terikat secara khusus dengan teori ahli filsafat manapun dan
kompatibel dengan pendekatan metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.
4. 4 tahap revolusi
computer menurut Moor
Menurut
Moor, revolusi komputer sedang terjadi dalam dua langkah. Langkah yang pertama
adalah ”pengenalan teknologi” dimana teknologi komputer dapat dikembangkan dan
disaring. Langkah yang kedua adalah ” penyebaran teknologi” dimana teknologi
mendapatkan integrasi kedalam aktivitas manusia sehari-hari dan ke dalam
institusi sosial, mengubah seluruh konsep pokok, seperti uang, pendidikan kerja
dan pemilihan yang adil.
Cara
Moor menggambarkan bidang etika komputer sangat sugestif dan kuat serta berakar
di dalam suatu pemahaman tentang bagaimana revolusi teknologi berproses. Sekarang
ini, pengertian yang diberikan Moor adalah salah satu pengertian terbaik yang
ada menyangkut bidang etika komputer tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar